Allah Maha Baik!



Jika satu saja di antara mereka yang sering “kepo” dengan tingkah sok sibukku dan sikap marah yang selalu ku lakukan jika ditanya nilai, seharusnya mereka cukup mampir ke sini. Rasa-rasanya aku menuliskan macam-macam di sini. Bahkan untuk hal-hal yang tak ingin ku ceritakan secara langsung pada siapapun.

Ah satu lagi, meski kadang aku terlihat begitu “terbuka”, aku kadang-kadang tak bersedia membahas apa yang ku tulis di sini ketika berada di real life. Jadi biarkan apa yang tertulis tetap tertulis, tanpa dibahas, kecuali aku membahasnya sendiri.

Hari ini tiba. Hari yang ku takutkan sejak awal semester 2. Rosib kedua, sementara janjiku pada Ustadzah Ilaf adalah dengan tidak pernah memiliki nilai itu lagi. Separuh semester berhasil ku lalui dengan percaya diri, sebab keinginan belajarku semakin tinggi. Tapi saat semester 6 jarak jauh-ku kembali minta jatah waktu, lagi-lagi aku kewalahan.

Berakhir dengan usaha semampunya saat UAS kemarin, Allah yang Maha Besar itu membantuku sedemikian rupa. Nilai Rosib itu bahkan tak ku temukan satupun di lembar nilai semester ini. Semoga Allah memberi karunia dan limpahan rahmat untuk para Duktur yang begitu murah hati itu.

Kalimatku tak banyak, sebab harus bersaing dengan deadline yang herannya tak kunjung habis. Aku berhenti di sini, dengan limpahan syukur tak terhenti.

Mungkin bagi mereka, nilaiku terlalu mini. Tapi bagiku, ini adalah sebuah karunia luar biasa dari Rabbii.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Lagi-lagi) Tentang Kebaikan Tuhan

Seperti Halnya Kamu

Tolong Tetap Hidup