(Lagi-lagi) Tentang Kebaikan Tuhan
Hari ini tepat ketika aku akhirnya menyerah memperjuangkan apa yang beberapa hari ini ku usahakan. Waktunya masih tersisa beberapa jam, tapi kepalaku menjerit minta berhenti. Dan aku sadar, aku belum mampu bersaing dengan waktu. Hatiku sakit sekali, sebab untuk hal ini, ada banyak hal yang harus ku relakan. Mimpi sederhana itu lagi-lagi harus ku selesaikan.
Tapi berkali-kali ku katakan, Tuhan tak pernah mengkhianati usaha. Mungkin hasil memang sering berkhianat hingga akhirnya kita kehilangan rasa percaya. Tapi tidak dengan Tuhan; Dia selalu tahu apa yang pantas kita dapatkan.
Tepat ketika aku membuka kembali laptop, membaca kalimat-kalimat tak selesai yang tak jadi ku serahkan; Tuhan “mengutus” seseorang untuk memberi kabar baru. Hampir sama dengan yang sedang ku usahakan, meski tak sama luar biasanya; yang ini ku dapatkan hanya dengan sedikit usaha.
Tuhan Maha Baik.
Ketika seseorang mengadu; jika dunia terlalu tak adil. Aku berharap ia percaya bahwa Karunia Tuhan akan menghapus lukamu, dan menghiburmu dengan banyak hal. Jangan berhenti berprasangka baik.
Jika bukan sekarang; mungkin setelahnya.
Aku terbiasa dipandang dengan rasa iri orang-orang yang tak pernah mengenal “caraku meminta” pada Tuhanku. Hingga pembully-an di masa kanak-kanak pun akhirnya ku sadari; jika itu ku dapatkan karena mereka memandangku dengan perasaan iri.
Hingga akhirnya aku belajar ikhlas, kebaikan-kebaikan mulai mendatangiku ketika aku turut bersorak kala rahmat Allah menghampiri orang-orang sekitarku.
Setelah ini, mari terus berprasangka baik. Demi Allah; untuk semua luka yang pernah ku miliki, tak pernah sekalipun aku tak mendapat ganti; berupa obat dan kompensasi.
Dan sungguh Allah Maha baik.
Pict by: Uri Baekhyun ☺️
Komentar
Posting Komentar