Buah Stroberi dan Kebaikan Tuhan

Hei, coba tebak, berapa harga yang harus ku bayar untuk segenggam stroberi di wadah itu?

Tak hanya karena harganya sedikit lebih murah daripada di kota tempat tinggalku, dan jumlahnya yang sedikit lebih banyak, ukuran stroberinya juga sedikit lebih besar dan lebih manis dari stroberi yang pernah ku coba -stroberi berastagi sekalipun-, di saat harga pisang gila-gilaan di sini.

Menyebut pisang, aku jadi ingat seseorang yang sangat menyukainya, bahkan ketika ia telah diolah menjadi apapun. Semoga orang itu kelak ditakdirkan Allah tinggal di Curup, supaya dapat dirasakannya kemudahan mendapatkan hal yang disukainya.

Tapi sebelum aku terkesan dengan bagaimana Tuhanku memperkenalkanku dengan versi lain buah kesukaanku itu, aku sudah dibuatNya terkesan dengan kebaikan hamba-hambaNya.

2 hari sebelumnya aku hampir putus asa dengan penginstalan spss. Laptop tanpa windows seperti milikku ini rupanya membutuhkan cara lain agar dapat mengoperasikannya.

Dengan pengetahuan seadanya, aku mempelajari tutorial-tutorial dari yt yang paling masuk akal untuk diikuti, tapi selalu gagal di tahap akhir.

Tapi Allah Maha Baik.
Di saat aku sedang memutar otak, mencari cara lain agar data-data responden kami dapat segera diolah, DM-ku dibalas oleh abang pemilik channel, dan beliau menawarkan diri untuk membantu menginstalkan dari jauh.

Ternyata tak hanya sampai situ kesyukuranku diuji.
Beberapa kali percobaan yang dilakukannya pun sempat gagal, dan akhirnya digunakan cara lain. (Duh pokoknya jangan tanya dah gimana. Aku melihatnya sambil mengisi UAS BK Belajar yang seharusnya sudah ku kumpul 3 hari sebelumnya, astaghfirullah 😅

Sepertinya 2 jam berlalu gitu aja sampai akhirnya berhasil. (Tapi memang sih, tak lepas dari sinyal 3 milikku yang suka rada-rada siii).

Sorenya selepas ashar, ada seorang ibu-ibu dengan wajah panik menghampiriku di pojokan masjid. Rupanya, whatsapp-nya terhapus tak sengaja ketika ia membersihkan file-file tak berguna. Ia khawatir sekali pesan-pesan pentingnya hilang gitu aja.

Maha Suci Allah,
Fitur pencadangannya aktif, dan semua yang dikhawatirkan tak benar-benar terjadi.
Sederhana kan ya? Tapi bermakna besar bagi beliau, sampai berulang-ulang mengucap terima kasih.

Mungkin sama sederhananya bagi abang-abang yang menolongku siangnya itu, tapi bermakna besar bagiku.

Kadang, kita suka meremehkan kebaikan-kebaikan kecil, sampai lupa melihat sudut pandang lain.
Kadang pula kita memutuskan sesuatu untuk kebaikan seseorang, padahal bagi seseorang itu, justru
jadi bencana.

Semoga Allah melindungi kita dari niat baik yang berujung bencana, dan melindungi kita dimanapun
berada.

Jakarta, 
2023 Agustus, 12

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Lagi-lagi) Tentang Kebaikan Tuhan

Seperti Halnya Kamu

Tolong Tetap Hidup