Aku Baru Mulai, Ketika Mereka Telah Selesai (Sedikit Membahas Drama It’s Okay, That Love)
It’s Okay, That Love adalah sebuah drama Korea yang rilis 2014 silam. Yang pada mulanya ingin ku tonton di sela libur kuliah, karena ada Kyungsoo di sana. Tapi pada akhirnya terpaksa ku tonton lebih awal agar dapat menjadi salah satu topik konten yang sekarang menjadi salah satu tugas UAS Media Pengembangan Konseling.
Dari awal, drama ini mengisahkan seorang penulis hebat yang jatuh cinta dengan seorang psikiater. Penulis ini mempunyai seorang teman dekat, yang pada akhirnya kita tahu, bahwa semua itu hanyalah khayalan sang penulis yang ternyata mengidap skizofrenia. sebuah penyakit mental yang membuat pengidapnya sering mengalami halusinasi, delusi, hingga perubahan perilaku.
Tak hanya karena ceritanya yang membahas banyak jenis penyakit mental di sini, tapi kisah ini juga seolah membangunkanku lagi dari impian masa SMP, ingin menjadi seorang psikolog agar dapat membantu seseorang sembuh dari trauma. Bukan hanya karena aku tahu, jika trauma amat mengganggu, tapi juga karena trauma milikku belum juga sembuh kala itu.
Sebuah impian yang akhirnya ku lupakan demi sebuah mimpi lain yang (terlihat) lebih realistis; Menginjakkan kaki ke tanahnya Nabi Musa as. yang ternyata juga terpaksa ku kubur dengan sempurna.
Hingga akhirnya Tuhanku memberiku kejutan yang tak pernah kukira sebelumnya, mengunjungi Medan dan menjadi bagian darinya selama 17 bulan, kota yang dulu pernah masuk list impian untuk dikunjungi. Kemudian melanjutkan perjalananku ke Jakarta, kota yang tak pernah ku harapkan akan menjadi bagian darinya, tapi harus mulai ku cintai pelan-pelan.
Dan satu hal lagi, berbarengan dengan itu, aku sudah hampir menyelesaikan semester 4 studiku, di Bimbingan Konseling. Meski prodi ini masih dalam lingkup pendidikan, aku bersyukur penuh. Meski sering mengumpul tugas melebihi waktu, meski banyak mengeluh pusing dan seperti ingin menyerah, ku kira aku tak pernah menyesal memilihnya.
Ada banyak hal berat, tapi aku tahu, Tuhanku senantiasa membantu. Tentang 2 tahun ke depan yang aku tak tahu bagaimana harus menghadapi dua hal penting pada waktu yang bersamaan, tentang 2 tahun ke depan yang aku tidak tahu akan mencintai objek yang sama atau tidak, dan tentang 2 tahun ke depan yang berisi impian-impian sederhana; aku ingin wisuda betapapun susahnya,
kemudian aku akan wisuda satu lagi 2 tahun setelahnya.
Terlihat sederhana, bukan?
Toh ku lihat teman-teman juga tengah menyambut masa-masa wisuda. maka bagaimana mungkin aku gagal, padahal sudah tertinggal begitu jauh? Aku percaya, bagaimanapun ruwetnya kelak, Tuhanku akan menyederhanakannya, dan membantuku sedemikian rupa.
Btw, akting Kyungsoo di It’s Okay, That Love keren banget yak. wkwk. Tapi itu mah cuma akting debut. Yang 2023 ver. nya lebih keren deh keknya, kita lihat The Moon ntar. Kalau jauh lebih keren, bakalan ku ceritain jugak wkwk. (Kek ada yang nungguin aja).
Orang-orang bilang jangan cerita tengah malem, ntar malah kebablasan sampe oversharing lagi. Tapi karena aku lagi rindu parah sama sosok yang udah nggak ada, jadinya aku cerita ke sini aja.
Jadi intinya, aku belum selesai nonton It’s Okay That Love, tapi udah jatuh cinta sama jalan ceritanya, sampe kepikiran pengen cerita banyak hal. hehe.
Jakarta, 09 Agustus 2023
* (pict from Oh Sehun 🐣🖤)
Komentar
Posting Komentar