Hehehe


Hai, aku sedang kehabisan energi nih.

Herannya adalah; untuk aku yang biasanya suka sekali mendengar kisah-kisah, suka sekali memeluk seseorang, suka sekali memperhatikan lingkungan sekitar demi menguatkan lagi rasa syukur kala keluh memuncak, pun suka sekali duduk sendirian di tengah ramai yang damai demi memulihkan energi, semua itu tak lagi dapat ku lakukan.

Justru itu adalah daftar hal-hal yang membuatku semakin kelelahan.

Apakah kamu juga pernah begitu emosional setelah mendengar kisah orang-orang, hingga merasa lebih tersiksa daripada yang mengalaminya sendiri?

Aku seperti merasa tingkat kepekaanku yang dulu hampir tak pernah muncul, kini justru semakin menguat.

Sepertinya aku sedang tidak sanggup mendengar kisah sedih ataupun kecewa untuk saat ini.

Padahal impian sederhanaku adalah membantu seseorang agar berhasil sembuh dari trauma. Tapi jika aku sendiri yang sedang terhantui trauma, bagaimana ia akan terwujud?

Ah iya, minggu ini adalah minggu ke-2 aku di semester 4. Kuliah yang begitu penuh halangan itu, setidaknya telah ku jalani selama satu setengah tahun.
 
Masih dengan teman-teman yang menyenangkan seperti kemarin, dosen-dosen yang penuh pemakluman, dan sedikit amanah yang sebenarnya juga menyenangkan.
Hanya saja, aku sedikit terkendala di mata kuliah teori dan praktik konseling.
 
Aku hanya takut, ketika mendapat giliran menjadi konseli, bukan kisah rekayasa lagi yang akan ku kisahkan. Tapi kisahku sendiri, yang bahkan sudah berkali-kali ku jadikan topik. Entah observasi, entah analisis, entah teori kala memberi tanggapan.

Haduh, lihatlah.

Betapa aku kelelahan karena memikirkan bagaimana caranya agar tulisan ini tak ku sesali setelah diupload, karena merasa oversharing.

Kadang-kadang aku merasa butuh bercerita. Tapi di sisi lain, ku kira kisah-kisahmu yang justru lebih butuh pendengar.

Kadang pula seseorang memaksaku bercerita. Tapi ketika aku memulainya, mereka hilang entah ke mana.
Kadang pula, sangking inginnya bercerita, aku menyiapkan plot-plotnya terlebih dahulu. Tapi seseorang yang “mengaku” begitu memahamiku melarang itu. Katanya, aku seperti terlalu memaksakan diri demi bisa bercerita. Padahal aku hanya berjuang agar kisahku tidak tersampaikan setengah-setengah ataupun berlebihan, agar tak ada sesal nantinya.

Ah sudahlah. Ini sudah masuk ramadhan ke 10.
Jangan lupa memperbanyak doa, semoga kelak kita ke surgaNya sama-sama.

Curup, 01 April 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Lagi-lagi) Tentang Kebaikan Tuhan

Seperti Halnya Kamu

Tolong Tetap Hidup