Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Luka Manakah Yang Harus Ku Dekap?

-Jika Cinta Manusia Membuatmu Luka, Maka Cinta Rabb Takkan Pernah Ada Habisnya- Ada banyak sekali kisah yang ingin ku sampaikan. Tapi entah sejak kapan, kalimat itu menghangus dengan sebenar-benar hangus. Seolah tak ingin menyisakan apapun kecuali sekelumit luka dan rindu yang terus menjadi-jadi.   Apalah arti sebuah keinginan menggebu, yang sudah diberi kepastian bahwa ada banyak ketidakmungkinan padanya. Seperti halnya dengan; apalah arti hidup tanpa ada harapan apapun yang menyertainya. Maka berkali-kali telah dikatakan: berdoalah, berdoalah, berdoalah. Ada Rabb yang dengan kuasaNya, mampu membuat apa-apa yang mustahil menjadi mungkin. Ada Rabb yang dengan keagunganNya, mampu membolak-balik hati. Ada Rabb yang dengan asmaa’-Nya, akan mendekap utuh semua luka dan menggantinya dengan bahagia tak terkira. Jika semakin bertambah usia membuat semakin kalut dan patah, menghancurkan setiap impian dan harapan, memporak-porandakan hati dan pikiran. Tak apa. Dunia memang tempatnya ...

Seolah Bisa Sendiri

Gambar
Pukul 1 dini hari, dengan kedip yang kian berat dan kelopak yang tak boleh terpejam. Sudah terlalu larut sementara belum ada satupun yang terselesaikan. Tadi, selepas melirihkan “mantra” berjuanglah sendiri, tak ada satupun yang peduli, diri berhasil mengumpulkan semangat ber-api meski kembali berhenti sebelum persimpangan. Sudah terlalu lelah dengan semua hal yang hanya dipikirkan dan dibiarkan menumpuk tanpa memaksa diri menyelesaikannya. Mengumpulkan lagi asa, untuk menggenggam pena yang justru berakhir cerita. Ada begitu banyak hal berkecamuk tapi tak bisa dikisahkan satu-satu. Terlalu kusut dan berbelit, sementara aku tak punya waktu untuk mengurainya. Kemarin setelah mencermati jejak tulisan seseorang yang bagiku tampak begitu misterius itu, insecure yang sudah lama tak berkunjung, tiba-tiba datang. Memaksaku berhenti membaca tulisan-tulisan miliknya yang baru setengah jalan. Mau bagaimanapun aku berjuang membantunya bangkit dari keterpurukan, aku harus terlebih...