Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

Kota Yang Tak Pernah Istirah

Gambar
Aku menulis ini sambil menatap mie ayam 20 ribu dengan rasa yang biasa-biasa saja itu. Rupanya, 8 bulan tinggal di sini, belum mampu membuatku beradaptasi pada harga-harga yang kadang tak masuk akal. Terlebih dengan rasa yang tak seenak ketika jajan di Sumatera. Apalagi kalau dibandingkan dengan masakan Mbah, hahhh kalah jauh! wkwk. Meski tanggal 2 Syawal alias hari kedua lebaran ini adalah tanggal “horor” dalam sejarah kenanganku, nyatanya aku lagi-lagi mencetak tanggal horor itu tahun ini. Jika dua tahun lalu adalah hari terakhir notif favorit itu menghiasi layar hp sebelum sosoknya pergi tanpa pernah kembali, maka tahun ini aku memenuhinya dengan sesak dan pertanyaan, “Kenapa aku memilih tiket itu?” Aku benci pulang, karena setiap hangat dan bahagia yang ku dapatkan padanya benar-benar seperti ilusi. Bagaimana mungkin kehangatan itu hanya terjadi sekilas, lalu tiba-tiba kita sudah harus kembali pada hiruk pikuk dan tugas-tugas? Terlebih, kenekatan memilih tiket pulang te...