Antara Hafalan, Sepi, dan Target Mimpi
Dibuat dengan tujuan sebagai pengingat diri dan pelega pikiran. Sebab jika ku ceritakan pada dia yang tak sepemikiran akan mengundang anggapan tak sesuai di hati. Jika tak sengaja terbaca olehmu, silahkan klik tombol kembali, atau silahkan membaca sampai habis. Agar kita sama-sama tak salah persepsi. Minggu pagi, dengan embun sejuk sisa hujan malam tadi. “Jadi bagaimana cara anti mempertahankan hafalan?” tanya ustadzah setelah aku berhasil menyelesaikan ikhtibar mingguan, seperti biasa. Nama beliau, Ustadzah Husnul Khotimah. Jarak umur ku dengannya hanya berkisar 5 tahun. Tapi sungguh, sejak awal aku sudah jatuh cinta pada akhlaknya. Ditambah sisi paling membahagiakan itu adalah, ketika beliau meluangkan banyak waktunya untuk sekedar berbincang dan mengingatkanku pada banyak hal. “Ana....banyak futur-nya Ustadzah... ditambah kondisi lingkungan yang tidak sama. Seolah terasing dan berbeda sendiri. Belum lagi, ana yang terkadang dipandang aneh sebab masih...